Posted in Uncategorized

Menjaga hati agar tetap istiqomah dalam jalan kebaikan

Pembicara : Asa G. Lizadi

diresume oleh : isti K.

 

Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan beribu kenikmatannya kepada kita dan salah satu kenikmatan yang bisa kita rasakan hari ini, ialah bisa menikmati manisnya iman, manisnya ikut kajian, mengaji malam-malam via internet. Yang insyaallah…

Jika malam ini kita niatkan untuk menimba ilmu hanya untuk mendapatkan keridhoan dari Allah insyallaah saat ini malaikat sedang menaungi kita di atas kita dengan sayapnya dan menuruknkan keberkahan dari Allah, dan ikut mendoakan kita, mendoakan segala kebaikan untuk kita. ❤

Istiqomah, Mari Bersahabat dengan Hatiku Selamanya
Menjaga Hati Agar Tetap Istiqomah

Hati adalah kunci, untuk kita menjalani cinta, kebaikan, dan membeningkan samudera kesejukan jiwa di sekitar kita berada. Saat ini di sini, di dunia ini.
-Asa G. Lizadi

Tergerak hatinya untuk hjrah adalah anugerah dari Allah. Seperti hadiah, Allah memberikannya kepada semua hambanya, hanya hambanya yang memang berusaha mendekat kepada-Nya-lah yang bisa merasakan manisnya hijrah.

Bukankah ketika kita mendekat pada Allah dengan berjalan maka Allah akan mendekati kita dengan berlari?

Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.
-HR. Bukhari dan Muslim

Istiqomah secara istilah adalah suatu perbuatan dan sifat yang senantiasa mengikuti jalan yang lurus yakni jalan yang diridhai Allah SWT.

Istiqomah dalam beribadah dapat diartikan sebagai suatu sikap untuk senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT sebagai suatu ibadah. Perintah untuk beristiqomah tatkala beribadah sejalan dengan perintah untuk selalu berada di jalan yang lurus. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam ayat berikut

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Qs Hud : 112)

Agar istiqomah bisa selalu terpatri di hati dan menjelma menjadi kebaikan di kehidupan dengan perbuatan dan tindak tanduk kita, ada baiknya hal-hal di bawah ini menjadi pilihan yang kita lakukan dalam mengisi amalan kebaikan hari-hari kita.

1. Meluruskan niat
Sebelum seseorang melaksanakan ibadah ia tentunya harus berniat dalam hati. Dengan memiliki niat yang lurus dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT maka seseorang akan lebih mudah menjalankan ibadahnya dan tidak mudah tergoda pada hal-hal yang bisa menghalangi ibadahnya. Niat juga merupakan penentu suatu ibadah dan ia mendapatkan pahala atau ganjaran sesuai dengan niat ibadah dalam hatinya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan, maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak dia raih atau karena wanita yang hendak dia nikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia hijrah kepadanya”.
-HR. Bukhari Muslim

Sesungguhnya, setiap perbuatan tergantung niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan
niatkan.

2. Berdoa
Sebab terbesar yang mampu menopang seorang hamba untuk teguh diatas jalan hijrah adalah do’a. Oleh karena itu, do’a yang paling sering dilantunkan Rasulullah adalah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi )

Demikian pula Allah ta’ala mengabarkan pula bahwa di antara doa orang beriman adalah:

“Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Ali Imron: 147)

3.Memperbanyak Amal Shalih
Memperbanyak amal shalih termasuk perkara yang dapat meneguhkan langkah seorang hamba di atas jalan hijrah. Allah berfirman:

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka.” (QS. Al Baqoroh: 265)

Maka selain untuk menambah pundi-pundi pahala, amal shalih juga berfungsi untuk mengokohkan hati agar tegar di jalan hijrah.

4. Memperbanyak Baca Al-Qur’an
Perbanyaklah berinteraksi dengan Al-Qur’an, dengan membaca, mentadabburi, dan mengamalkannya. Sebab, selain kelak akan menjadi syafaat bagi hamba, Al-Qur’an juga dapat meneguhkan hati agar teguh ketika menapaki jalan hijrah.

Allah ta’ala berfirman:

“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An Nahl: 102)

5. Berteman Dengan Orang Shalih.
Jika seseorang ingin kebaikan maka hendaknya ia berteman dengan orang baik. Sebagaimana jika seseorang ingin pandai dalam berdagang, maka hendaknya berteman dengan para pedagang, bukan dengan para petani atau nelayan.

Bagaimana mungkin orang yang ingin taubat dari dosa zina, namun ia masih berkumpul dan berteman dengan para pezina. Atau ingin agar istiqomah dalam mengerjakan shalat, namun ia sering berpergian dengan teman yang tidak mengerjakan shalat.

Allah ta’ala berfirman:

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi: 28)

Hal terpenting dalam masalah pertemanan ini adalah keberanian diri untuk menolak setiap tawaran teman yang berupaya menarik kita kembali ke jalan yang buruk.

5. Berteman Dengan Orang Shalih.
Jika seseorang ingin kebaikan maka hendaknya ia berteman dengan orang baik. Sebagaimana jika seseorang ingin pandai dalam berdagang, maka hendaknya berteman dengan para pedagang, bukan dengan para petani atau nelayan.

Bagaimana mungkin orang yang ingin taubat dari dosa zina, namun ia masih berkumpul dan berteman dengan para pezina. Atau ingin agar istiqomah dalam mengerjakan shalat, namun ia sering berpergian dengan teman yang tidak mengerjakan shalat.

Allah ta’ala berfirman:

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al Kahfi: 28)

Hal terpenting dalam masalah pertemanan ini adalah keberanian diri untuk menolak setiap tawaran teman yang berupaya menarik kita kembali ke jalan yang buruk.

Tanya Jawab

Pertanyaan 1

Assalamualaikum mbak asa, mbak tadi kan menyinggung tentang kita harus berani menolak teman yg sekiranya bisa menyeret kita kembali dalam kemaksiatan. Nah, gimana kalau org tersebut temen Deket kita mbak? Batasan pertemanan nya seperti apa? Karena tidak mungkin tiba2 menjauh gitu kan?

Jawab :

Wa’alaikumussalam wrb..
Adinda yang semoga Allah SWT selalu merahmati dan memberikan keistiqomahan dalam kebaikan.

Ujian dalam berhijrah salah satunya adalah pertemanan. Tidak semua merasakannya, namun jika masalah ini mincul maka galaupun hisa hadir di hari kita. Biasanya hal ini yang menjadi sedih di hati muncul, kita dianggap berubah, kita dianggap berbeda tidak seasik dahulu oleh teman-teman kita dlsb.

Namun perlu diingat, saat kita berhijrah lalu istiqomah dallam hijrah ini, bukan berarti menjadikan kita eksklusif, dan tidak mau bergaul dengan teman-teman kita yang dahulu.

Tetap, bertemanlah baik dengannya, tunjukan keindahan Islam kepadanya, tunjukkan bahwa hijrah ini membuatmu lebih indah dari sebelumnya.

Hanya, biarkan kita yang mewarnai dia dengan indahnya hijrah kita, bukan kita yang terwarnai kembali olehnya. Bersikaplah baik padanya, bergaulah padanya jika memang itu masih tetap baik dalam padangan Allah. Masih tetap dalam syariat Islam.

Biasakan dia, pada dirimu yang telah berhijrah. Agar ia juga tau bagaimana bersikap denganmu yang saat ini sedang berusaha menjadi muslimah yang kaffah.

Jika dia sudah terbiasa insya Allah, dia akan memperlakukanmu sebagaimana seorang muslimah diperlakukan. Ia mungkin juga akan ikut menjagamu, dan akan enghan mengajakmu kepada hal yang tidak baik. Sebab ia tau kamu sedang berusaha menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.

Insyaallah dengan doamu juga, ikhtiarmu juga ia akan terwarnai dengan akhlaqul karimahnu yang indah itu. Kamu bisa menjadi agen kebaikan untuknya. Insyaallah… 💖

Pertanyaan 2

Bagaimana cara mengetahui apa hati kita berpenghuni atau tidak, terkadang terasa begitu tertutup bahkan mencoba membukanya sudah berulang kali tapi masih seret, maksudnya untuk tetap berada bertahan dijalan hijrah, seperti itu karena ada sesuatu yang belum bisa dilepas atau karena hati kita yang terlalu bebal, mohon penjelasannya

Jawab:

Berhijrah, berubah menjadi lebih baik dari yang dahulu itu adalah rezeki seorang hamba. Ada yang mudah, ada yang perlu perjuangan. Insyaallah Allah mengetahui, kekuatan setiap Hambanya, jika Allah memang memberikan rasa berat di hati, Allah tau bahwa sesungguhnya hamba Nya ini bisa melewati, bisa menyelesaikan rasa berat ini lalu menjadi istiqomah di dalam kebaikan.

Jika memang terasa sungguh berat, terasa amat sulit maka bertekadlah untuk tetap berniat istiqomah berhijrah, berniat untuk menjadi lebih baik dari yang sekarang. Sebab tidak ada yang sulit jika Allah sudah berkehendak.

Batu yang keras bila ditetesi oleh tetesan air juga makin lama akan berlubang. Begitu juga hati, hati yang tadinya bebal tertutup, jika memang kita berniat bertekad untuk menjadikan kebaikan, ini selalu di hidup kita. Walau sekarang sulit, belum terasa di diri kita. Insyaallah kelak ia akan muncul, ia akan membersamai hidup kita. Yap kebaikan itu akan terasa. Manisnya iman akan terasa. Insyaallah.

Pertanyaan 3

Assalamu’alaikum kak. Kalau ada temen kita yg sudah hijrah, terus dia tiba-tiba futur, dan kembali ke masa-masa sebelum hijrah dia dulu.

Cth: dulu dia fans berat korea, setelah itu hijrah. Setelah itu kembali kepada korea lagi. Waktu ditanya kenapa, dia bilang: passion ku disitu, bakat dan kesenanganku disitu. Itu gimana kak, cara ngajak dia kembali?

Jawab:

Wa’alaikumussalam wrb…
Dalam dunia parenting yang saya geluti, bahwa sesungguhnya yang utama dalam mendidik anak, yang pertama dilakukan sebelum melakukan hal yang lain adalah mendoakan si anak, putera dan puteri kita agar bisa menjadi anak yang sholeh dan sholihaj, yang baik dan penyejuk hati, pandangan kedua orangtuanya.

Nah, hal ini sepertinya juga pas untuk kasus yang sedang adinda alami dengan temanmu. Bahwa sesungguhnya doa adalah hal pertama yang bisa kita lakukan untuknya.

Sebab doa adalah kunci Tuhan, untuk membuat segala yang sulit terbuka, menjadi mudah, tanpa susah tanpa payah.

Apa yang mau kita buka? Hatinya, agar ia mau terbuka dengan kebaikan dan istiqomah dalam kebaikan itu.

Kemudian setelah dia kita sebut dalam doa kita. Selanjutnya adalah ikhtiar dalam mendekatkan ia kembali kepada kebaikan.

Jangan terlalu memojokkan ia bila ia masih suka dengan Korea, terus saja ajak fia dalam kebaikan, kajian, acara yang bermanfaat yang membuatnya akan sulit berlama-lama dengan hal yang berbau Korea. Jika adinda mendapati kawanmu mulai sedikit berkurang saat nonton Korea. Apresiasi ia…

Tunjukkan bahwa itu adalah hal luar biasa. Ia telah berjuang. Jangan fokus pada masalah, fokuslah pada kita yang mengajaknya pada kebaikan 😊😊😊

pertanyaan 4

Assalamualaikum kak, mau nanya juga.

Bagaimana kalo teman dekat yang kita miliki itu dari agama lain.
Dan jika kita menghindarinya malah kita yang di kira sombong atau malah tambah di jauhi dari teman-teman yang kita sayangi?

Jawab:

Wa’alaikumussalam wrb…
Ya gak usah dihindari berteman biasa saja. Tapi tetap kemudian jaga agar kemudian tidak bercerita hal yang bersifat pribadi. Karena Islam memang melarang kita untuk terlalu dekat dengan orang non muslim.

Berteman biasa saja, tidak menjauh, tidak juga terlalu dekat.

Dulu mbak Asa juga punya teman2 nonis. Tapi mbak asa tetap berteman dengannya, ngerjain tugas bareng, ngerjain proyek bareng. Kami berteman baik namun tidak bersahabat karib. Itu saja.

Jangan menjauh, tunjukkan bahwa islam itu baik, islam itu indah kepada mereka.

Author:

Mari berhijrah menjadi lebih baik :)

2 thoughts on “Menjaga hati agar tetap istiqomah dalam jalan kebaikan

  1. Assalamualaikum. Allah telah mengetahui isi hati manusia, dan jawaban untuk pertanyaan ini pun sudah ada dalam al quran. Allah berfirman : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
    Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (al ankabut :2-3).

    Jadi memang yang namanya jalan keimanan, ketaatan itu tidak selalu bahagia ukh, akan selalu ada ujian. Disinilah Allah menguji keistiqomahan kita, apakah kita memilih tetap taat, husnudzon sama Allah atau memilih jalan yang sebaliknya.

    Saya pernah menuliskan kisah serupa, dalam blog ini juga, judulnya dramatisasi hijrah part 2.

    Like

  2. Assalamualaikum mbk..
    sya mau tanya jg..nth ini prtnyaan atau ini crhatan..
    sya prnh brda di titik. Dmana sya lebih rendah dr hewan/binantang”..dan brtekat hijrah dan brtaubat yg insyaalah smpai detik ini msh istiqomah amin..namun seteoah sya hujrah setahunan ini..sya merasa rizki sya sya makin seret bhkan untuk keprluan sehari2 kadang hmpir tdk trcukupi..yg jd prtnyaan sya..apa taubat sya trmsuk taubat yg tdk dtrma oleh Allah..krn sya sngara cobaaan demi cobaan stlh sya hijrah masyaallah smk8n berat..nth sya tdk bs mnggambrkn prsn dan pikiran sya saat ini (stlh syb hijrah)

    Like

Leave a comment